Tentang Kami


DERAJAT KEIMANAN

   Admin   |      25 Aug 2024

Dalam sebuah doktrin esoterik terdapat tiga derajat keimanan menurut Martin Lings atau yang dikenal Abu Bakr Siraj ad Din, dan dalam mistisme Islam, tiga derajat ini dikenal dengan _'ilmul Yaqin, 'ainul Yaqin dan haqqul Yaqin. Perbedaan di antara tiga derajat itu digambarkan dengan unsur api untuk melukiskan Kebenaran Ilahi. Derajat terendah, yakni 'ilmul yaqin, adalah milik orang yang pengetahuannya tentang api berasal dari mendengar deskripsi tentang api, seperti mereka yang hanya menerima "kabar" dari Musa as. tentang Semak Yang Terbakar. Derajat kedua, yakni 'ainul Yaqin, adalah milik orang yang pengetahuannya tentang api berasal dari melihat cahaya dari nyalanya, seperti Musa as. sebelum Musa mencapai Semak. Derajat tertinggi, yakni haqqul yaqin, adalah milik orang yang pengetahuannya tentang api berasal dari pengalaman dilalap api itu dan dengan demikian menyatu dengan api, karena derajat ini hanya milik Yang Maha Esa. Dan untuk bisa memiliki derajat tertinggi ini, hanya bisa dengan cara melebur denganNya. 
Realisasi dari Penyatuan ini ditujukan untuk Musa as. karena dia dipanggil ke Kehadiran Ilahi yang meliputi Semak itu. Masuk ke dalam Kehadiran itu adalah sama dengan masuk ke dalam api. Dalam QS. Thaha : 11-12 Allah berfirman: "Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil. Hai Musa! Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkan lah terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa". 
Para mufassir menafsirkan terompah ( sepasang terompah) adalah jasmani dan ruhaninya Musa. Dan untuk bisa 'menyatu' dengan Tuhan, Musa harus menanggalkan jasmani sekaligus ruhaninya, atau bisa diartikan Musa harus mengalami mati terlebih dahulu baru bisa melebur dengan Tuhan. Sebagaimana halnya kunang-kunang yang masuk ke dalam api dan hangus terbakar oleh api. Dan begitulah meleburnya orang yang berada pada derajat haqqul Yaqin itu. 

Allahu a'lamu

Semoga dengan suluh hari ini...Kita bisa beranjak secara perlahan dan mencapai derajat haqqul Yaqin itu.


Klik Disini untuk Bertanya