Tentang Kami


TIGA PESAN WALI ABDAL UNTUK KITA

   Admin   |      04 Sep 2024

Wali Abdal adalah tingkatan waliyullah yang kedua setelah wali Qutub. Atau satu level di atas wali Autad. Para kekasih Allah ini memiliki kebiasaan dan pesan masing-masing sesuai tingkatan atau levelnya. Dan itu menjadi kebiasaan atau keseharian mereka dalam menjalani hari-harinya bersama Allah. 
Secara singkat izinkan saya untuk menuliskan  apa saja pesan-pesan terbaik seorang Wali Abdal buat kita sebagai salik ( Orang yang sedang berjalan di jalan Allah). Minimal ada tiga pesan penting para Wali Abdal untuk kita dalami dan semoga bisa menjalankannya dalam keseharian kita. 

1. Memenjarakan Lisan ( سجن اللسان)
Lisan itu adalah hidup kita. Ungkapan pendek yang memiliki makna yang padat. Artinya baik buruk hidup manusia itu sangat bergantung dari bagaimana dia menjaga lisannya. Guru saya dulu suka menasehati saya, Nak...Simpanlah apa-apa yang menjadi persoalan hidupmu secara rapat-rapat nak. Kemudian beliau melanjutkan pesannya kepada saya, lebih baik hancur lebur hatimu karena menyimpan rahasiamu, dari pada sobek mulutmu karena banyak mengumbar yang tidak perlu kamu ungkapkan. Kesannya sedikit kasar, tapi begitulah seharusnya yang dilakukan para salik. Maka Nabi Saw. pernah bersabda:"Selamatnya manusia itu, bergantung bagaimana dia menjaga lisannya". 
Memenjarakan lisan bisa dimaknai, mengunci lidah kita agar tidak berbicara yang tidak punya manfaat. Menyampaikan yang penting-penting dan berbobot dalam pergaulan di tengah masyarakat. Sebagaimana kisah Sayyidina Abu Bakr Ash Shiddiq ra. yang senantiasa menaruh batu di dalam mulutnya, agar tidak berbicara kecuali yang penting-penting saja. Dia mengeluarkan batunya ketika hendak berbicara dan setelah selesai bicara, baru dia memasukkan kembali batu tersebut di dalam mulutnya. Sungguh suatu pelajaran yang sangat berharga buat kita yang sedang belajar membenahi diri, untuk senantiasa menjaga lisan kita agar tidak berkata-kata yang tidak penting dan tidak manfaat.

2. Banyak Istighfar ( كثرة الاستغفار )
Para kekasih Allah memang beda dari orang kebanyakan. Mereka senantiasa memeriksa kekurangan dirinya tiap saat, sementara orang kebanyakan senangnya memeriksa dan mencari kesalahan orang lain. Kanjeng Nabi Saw. memberi contoh kepada kita sebagai umatnya agar senantiasa meminta ampun kepada Allah atas semua salah dan khilaf sebanyak 100x tiap hari. Perilaku Nabi yang agung dan para sahabatnya tersebut selalu membuat iri para malaikat dan kita semua. Betapa tidak! Mereka yang sudah dijamin akan masuk surga saja, tapi masih tetap meminta ampun dan beristighfar kepada Allah tiap hari. Lalu bagaimana dengan saya dan Anda yang tiap saat bermaksiat??? Sudah berapa kali kita beristigfar tiap hari atas dosa dan khilaf kita? 
Begitulah kebiasaan para kekasih, mereka selalu merujuk kepada tauladannya, yaitu Kanjeng Nabi Saw. dan para sahabatnya.   Tidaklah heran, kenapa para kekasih Allah ini menghabiskan waktu hidupnya untuk meminta ampun atas kesalahan dirinya kepada Allah saban malam dan menangisinya sampai bengkak matanya karena penyesalannya atas semua keburukannya di masa lalu. Tak pernah luput hari-harinya dari bersimpuh di hadapan Kekasihnya, yaitu Allah Rabbul Jalil🙏❤️

3. Mengasingkan Diri ( عزلة)
Ketika dunia sudah dipenuhi oleh kemaksiatan, keserakahan, kesombongan, kemunafikan dan ketidak adilan di mana-mana, maka tariklah dirimu dari keramaian banyak manusia, dan jadilah kalian orang biasa dan berperilakulah layaknya orang kebanyakan. Itu sepenggal pesan dari para wali Abdal untuk kita sebagai salik. 
Menyendiri  atau isolasi diri  (uzlah), adalah cara untuk menjernihkan jiwamu dari hiruk pikuk dunia yang menipu. Merasakan keaslian atau kemurnian dirimu dan menikmati kehadiran Tuhan dalam jiwamu yang terdalam. Ibaratnya hand phone atau komputer yang sering kita pakai tiap hari, maka perlu recharge atau diinstall ulang, agar virus-virus yang merusak program hand phone atau komputermu tidak mengalami kerusakan atau gangguan. Begitu pula

Oleh: Munawar M. Ali, S.Ag., M.Pd.
(Pengasuh Ponpes Kampung Al Qur'an)


Klik Disini untuk Bertanya